50 Pegawai Pemprov Jatim-Dinsos Jatim Ikuti Simulasi Penanggulangan Bahaya Kebakaran | SEKRETARIAT

SURABAYA – Api tampak berkobar di halaman Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Jumat (26/5/2023). Sejumlah pegawai Dinsos Jatim mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api tradisional (APAT) berupa karung goni basah. Sebagian yang lain mencoba memadamkannya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).

Kebakaran tersebut adalah bagian dari sosialisasi dan simulasi penanggulangan bahaya kebakaran. Sebanyak 50 orang pegawai Dinsos Jatim mengikuti kegiatan yang digelar atas kerja sama Dinsos Provinsi Jatim bersama Satpol PP Provinsi Jatim ini. Setelah penyampaian materi oleh instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, selanjutnya para pegawai langsung praktik memadamkan api.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM melalui Sekretaris Dinsos Jatim Yusmanu SST menyampaikan terima kasih kepada Satpol PP Jatim yang telah memilih Dinsos Jatim sebagai lokasi sosialisasi dan simulasi penanggulangan bahaya kebakaran. 

Dia meminta kepada peserta kegiatan untuk mengikuti materi dengan baik karena mereka terpilih menjadi mentor Dinsos Jatim untuk penanggulangan bahaya kebakaran. “Tularkan ilmunya kepada yang lain,” pesannya. 

Yusmanu menyampaikan, Dinsos Jatim memiliki 30 Balai/Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jatim. Pihaknya berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan juga di Balai/UPT karena terdapat penerima manfaat (PM) yang memiliki risiko bahaya kebakaran. 

“Kami siap apabila ada simulasi lain yang dikerjasamakan dari Satpol PP Jatim, karena sesama ASN Pemprov Jatim,” tegasnya.

Dengan didampingi Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinsos Jatim, Kusuma Atmadja SSos, disampaikan pula bahwa gedung Dinsos Jatim telah dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran, yakni hidran dan APAR.

“Satpol PP Jatim tadi juga mulai menginventarisir hidran dan APAR di gedung Dinsos Jatim. Namun, memang simulasi seperti ini sudah lama tidak kami adakan. Oleh karena itu, kami harap peserta bisa benar-benar memahami yang disampaikan instruktur, karena sangat penting untuk diterapkan di lingkungan rumah, kampung, dan kantor. Ini untuk keselamatan bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Sarana Prasarana Satpol PP Jatim, Nur Arif menjelaskan, Dinsos terpilih sebagai lokasi sosialisasi dan simulasi penanggulangan bahaya kebakaran karena memiliki banyak pelayanan masyarakat.

“Yang jadi kendala di tempat kami, anggarannya hanya untuk empat kali kegiatan. Supaya merata, kami sudah meluncurkan surat kepada OPD untuk menganggarkan sendiri. Karena simulasi pemadam kebakaran sangat penting untuk pribadi, kantor, maupun lingkungan. Apabila sudah mengetahui cara pemadaman api, akan mengurangi risiko kebakaran,” ungkapnya.

Instruktur kegiatan, Hariyanto, menjelaskan, dalam kesempatan tersebut dirinya menjelaskan mengenai timbulnya api, penyebab kebakaran, kendala saat kebakaran besar, termasuk bahan bakar yang bisa menyebabkan api muncul dan menimbulkan kebakaran.

“Tadi kami simulasi memadamkan kami menggunakan APAT dan APAR dry chemical powder. Sebenarnya ada CO2 (Karbon Dioksida), CF 21 (gas cair ramah lingkungan), BCF (Bromochlorodifluoromethane), dan sebagainya. Dry chemical powder lebih baik digunakan di luar ruangan karena serbuknya banyak. Kalau di dalam ruangan, apalagi di tempat yang ada komputer atau AC, lebih menggunakan CO2, BCF, atau CF 21 karena tidak mengeluarkan kotoran, lebih bersih,” paparnya. 

Terakhir, Hariyanto membagikan langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran. Pertama, bunyikan alarm jika ada. Apabila tidak ada gunakan alarm manual, yaitu berteriak dan bunyikan suara-suara yang bisa menimbulkan orang lain terp…