Menuju Jatim Bebas Pasung, Dinsos Jatim dan RSJ Menur akan Bebaskan 25 ODGJ Korban Pasung di Nganjuk | BIDANG REHABILITASI SOSIAL

SURABAYA - Dinas Sosial (Dinsos) Jatim terus berupaya menyukseskan program Jatim Bebas Pasung 2024 yang dicanangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

Usai membebaskan belasan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Trenggalek beberapa waktu lalu, bulan ini Dinsos Jatim akan bekerja sama kembali dengan rumah sakit jiwa (RSJ) Menur Surabaya untuk membebaskan ODGJ korban pasung di Nganjuk. Rencananya, jumlah ODGJ korban pasung yang akan dibebaskan di Nganjuk sebanyak 25 orang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinsos Jatim Dr Alwi MHum saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/10/2021). Menurut Alwi, arahan Gubernur Jatim dalam program Jatim Bebas Pasung 2024 cukup jelas. 

“Jika kabupaten/kota yang mempunyai persoalan dengan ODGJ terpasung berkoordinasi dan menyatakan kesiapan, kami akan menindaklanjuti,” katanya.

Dijelaskan Alwi, sampai saat ini Dinsos Jatim mencatat ada 300 ODGJ yang dipasung oleh keluarganya sendiri. Alwi menyebut ratusan ODGJ yang dipasung itu tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim. Jumlah itu terus bertambah akibat pemasungan ulang. 

“Kami harus bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota di Jatim untuk melakukan upaya pembebasan ODGJ dari pasung. Sebab, tanpa kerja sama yang baik, target Jatim bebas pasung akan sulit tercapai,” ujar Alwi.

Alwi menjelaskan, setiap ODGJ yang dibebaskan dari pemasungan akan ditangani tim dokter di RSJ Menur Surabaya sampai dinyatakan sehat. Sebelum dikembalikan ke keluarga, mereka ditempatkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Dinsos Jatim untuk dilakukan rehabilitasi sosial. 

“Di UPT, eks pasung akan mendapatkan pembinaan dengan berbagai keterampilan dan keahlian. Sehingga saat dikembalikan ke kampung halaman, diharapkan mereka bisa memiliki kegiatan yang produktif,” pungkasnya. (ul)