GRESIK - Karang Taruna (Kartar) Jatim mengikuti kegiatan pilot project atau proyek pendahuluan budidaya kelapa bido di Kabupaten Gresik, Kamis (2/5/2024). Proyek ini diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi sekitar.
Proyek budidaya kelapa bido ini diinisiasi oleh seorang politikus Lilly S. Wasitova. Mantan direktur proyek salah satu perusahaan teknologi telekomunikasi itu, awalnya merasa prihatin dengan Indonesia yang masih mengimpor kelapa.
“Padahal, negara ini punya banyak tanah yang subur dan bisa ditanami beberapa varietas tanaman yang bisa menciptakan nilai ekonomis yang berkesinambungan,” kata Lilly.
Kelapa bido sendiri adalah kelapa asli dari Pulau Morotai, Maluku Utara. Kelapa jenis ini dikenal dengan perkembangannya yang pesat. Sehingga dalam waktu dua hingga tiga tahun, buahnya sudah dapat dipanen. Kelapa bido juga bisa ditanam di berbagai media tanam, mulai dari di pegunungan hingga di tepi pantai.
“Kelapa ini keuntungannya juga masih banyak, di samping buahnya yang tumbuh tidak terlalu tinggi, umur penanaman hingga waktu berbuahnya juga relatif cepat,” ujar Lilly.
Mendukung pilot project ini, Koordinator Kartar Jatim Ma'mun Murod mengatakan, budidaya ini sangat cocok untuk wilayah Gresik Utara. Sebab, saat ini, banyak lahan tidur dan lahan tidak terpakai lainnya yang malah alih fungsi menjadi lahan industri.
“Pemuda kartar yang notabennya wilayah sekitar masih banyak pengangguran juga. Potensi ini wajib diapresiasi dan diaplikasikan untuk pemberdayaan karata sebagai tonggak generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (mun/din)