SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim dicatut dalam surat edaran palsu yang beredar di masyarakat. Surat edaran perihal bantuan sosial tersebut memakai kop surat Dinsos Jatim, ditandatangani Kepala Dinsos Jatim, dan ditujukan kepada pengurus yayasan/lembaga kabupaten/kota se-Jatim.
Dinsos Jatim pun bereaksi cepat dengan membuat surat klarifikasi yang dikirimkan kepada seluruh Dinsos kabupaten/kota, Selasa (6/12/2022). Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak ada yayasan/lembaga sosial, penerima manfaat, maupun masyarakat yang menjadi korban penipuan.
Dalam surat klarifikasi dengan tembusan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jatim itu, Kepala Dinsos Jatim Dr Alwi MHum menegaskan dua hal. Pertama, Dinsos Provinsi Jatim tidak pernah membuat dan mengirimkan surat tersebut. Kedua, Alwi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menandatangani surat tersebut.
“Kami mengharap Saudara untuk menyampaikan informasi kepada LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial), lembaga, dan yayasan yang berada di wilayah Saudara agar mereka mengetahui hal yang sebenarnya,” demikian bunyi petikan surat klarifikasi tersebut.
Modus penipuan seperti ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa hari sebelumnya, ada pihak tidak bertanggung jawab yang memakai nama dan foto Kepala Dinsos Jatim di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Terkait modus penipuan yang mencatut namanya dan OPD yang dia pimpin, Alwi berencana akan melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian agar segera ditindaklanjuti. "Harapannya, tidak ada masyarakat yang menjadi korban penipuan,” katanya. (ul)