Scroll to top

Pemprov Jatim-Dinsos Jatim bersama Gerkatin Semarakkan Ramadan dengan Mengaji Isyarat dan Kajian Keislaman | BIDANG REHABILITASI SOSIAL

Dipublikasi pada 13 April 2023

SURABAYA – Satu lagi terobosan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim dalam memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. Kali ini, Selasa (11/4/2023), Dinsos Jatim menghadirkan penyandang disabilitas rungu wicara untuk mengikuti Kajian Hadis-hadis Sahih Seputar Puasa Ramadan.

Sekitar 48 orang penyandang disabilitas rungu wicara tampak khusyuk mengikuti kajian hadis yang disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim Dr Alwi MHum. Kehadiran mereka di Masjid Al-Ikhwan Dinsos Jatim memberikan warna tersendiri bagi kajian yang rutin diselenggarakan Dinsos Jatim selama bulan Ramadan ini. Dengan bantuan juru bahasa isyarat (JBI), mereka tidak mengalami kesulitan untuk memahami materi kajian.

“Senang sekali bisa ikut mengaji bersama bapak Kepala Dinas. Luar biasa. Sangat merasuk ke jiwa. Penjelasan beliau juga mudah dipahami karena ada JBI. Saya jadi paham bahwa ketika kita memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka kita akan mendapat pahala puasa. Saya berencana mengadakan kegiatan berbagi untuk buka puasa,” ungkap Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Jatim, Maskurun.

Para disabilitas rungu wicara yang hadir di Dinsos Jatim ini berasal dari Surabaya dan sekitarnya, serta dari Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (UPT RSBRW) Pasuruan. Usia mereka bervariasi, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kedatangan mereka di Masjid Al-Ikhwan merupakan wujud kolaborasi Dinsos Jatim bersama Gerkatin Jatim dalam rangka menyemarakkan bulan Ramadan 1444 Hijriah.

Selain mengikuti kajian hadis sahih bersama Kepala Dinsos Jatim, sejumlah agenda lain pun digelar. Mulai dari mengaji Alquran menggunakan bahasa isyarat, buka bersama, hingga tarawih berjamaah.

Kepala Dinsos Jatim, Dr Alwi MHum mengapresiasi adanya metode mengaji Alquran menggunakan bahasa isyarat untuk penyandang disabilitas rungu wicara. Alwi menjelaskan, sejak Oktober 2022, Dinsos Jatim bekerja sama dengan Gerkatin Jatim dan Rumah Qur’an Sahabat Tuli (RQST) Asy-Syukur untuk menggelar kegiatan Tuli Mengaji di dua lokasi, yakni di Masjid Al Ikhwan Dinsos Jatim yang diikuti disabilitas rungu wicara dari wilayah Surabaya dan sekitarnya serta di UPT RSBRW Pasuruan yang diikuti para penerima manfaat (PM).

Alwi merasa turut bahagia karena selama lima bulan belajar, para penyandang disabilitas tersebut telah menunjukkan progres yang signifikan dalam mengaji menggunakan bahasa isyarat. Antara lain, mengetahui semua huruf hijaiyah, bisa membaca surah Al-Fatihah, surah Al-Ikhlas, serta kalimat thayyibah seperti istighfar, takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil.

“Saya nilai ini luar biasa karena selama lima bulan belajar mereka bisa seperti ini. Kami memfasilitasi apa yang mereka perlukan, termasuk setiap bulan minimal empat kali mereka belajar mengaji di Masjid Al-Ikhwan. Mulai tahun ini, kegiatan Tuli Mengaji ini juga kerja sama dengan Baznas,” ungkap orang nomor satu di Dinsos Jatim ini.

Sekretaris Dinsos Jatim Sukardi SH MSi beserta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Jatim, Yusmanu menambahkan, tidak banyak keluarga yang memberikan kaidah-kaidah agama pada anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti penyandang disabilitas rungu wicara. Dengan demikian, banyak dari mereka yang kurang mendapatkan ilmu agama. 

"Kegiatan Tuli Mengaji ini menambah ilmu dan kaidah agama bagi mereka. Apalagi Kementerian Agama telah mengeluarkan huruf hijaiyah untuk penyandang disabilitas tuli,” ungkapnya.

Ketua Baznas Jatim, Prof Ali Maschan Moesa yang turut hadir di Masjid Al-Ikhwan juga memberikan apresiasi kepada para penyandang disabilitas rungu wicara yang mau belajar mengaji, khususnya kepada Maskurun dan para pengajar Alquran bahasa isyarat.

Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengungkapkan kebanggaannya karena banyak dari penyandang disabilitas rungu wicara yang sudah bisa membaca huruf Arab dan membaca beberapa surah Alquran. Dia pun meminta agar mereka terus meningkatkan kemampuan dalam mengaji.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesalehan sosial. Karena Nabi Muhammad SAW diutus untuk mewujudkan rahmatan lil ‘alamin, untuk seluruh makhluk. Itu adalah kesalehan sosial. Di sinilah kelebihan Dinsos dalam konteks implementasi anggaran. Ada nilai akhirat yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gerkatin Jatim, Maskurun yang juga akrab disapa Yuyun menyampaikan, dia mendirikan RQST Asy-Syukur pada tahun 2021. Akan tetapi, embrio kegiatan yayasan tersebut muncul sejak tahun 2019, dan lebih aktif lagi saat awal muncul Covid-19, ketika sekolah mulai diliburkan.

"Saya kasihan melihat anak-anak tidak sekolah. Nah, di situ saya mempunyai ide untuk membuka bimbingan belajar khusus untuk teman-teman tuli. Kemudian ada tambahan tentang agama Islam hingga akhirnya membuka bimbingan mengaji isyarat,” kata Yuyun yang termasuk dalam tim penyusun mushaf Alquran bahasa isyarat Kementerian Agama RI.

Ke depan, perempuan yang baru saja mendapat penghargaan dari Gubernur Jatim ini berharap RQST bisa semakin berkembang dan membuka cabang di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Saat ini RQST baru ada di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Surabaya, dan Sidoarjo. Dalam waktu dekat, cabang di Malang dan Bojonegoro akan segera terbentuk.

“Tujuan saya, RQST bisa meningkatkan kemampuan tunarungu dalam bidang keagamaan,” pungkasnya. (ul/aii)





  • Alamat

    Jl. Gayung Kebonsari No.56b, Gayungan, Kec. Gayungan, Surabaya, Jawa Timur 60235

  • Fax

    -
  • Total Pengunjung

    426205
  • Telepon

    0318290794
  • Email

    dinsosjatim56b@gmail.com
© 2020, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
All right reserved.