Banjir Rendam Tiga Kecamatan, Tagana Jember Lakukan Asesmen dan Bantu Permakanan | BIDANG PERLINDUNGAN & JAMINAN SOSIAL

JEMBER – Pasca turunnya hujan berintensitas sedang hingga lebat, tiga kecamatan di Kabupaten Jember, yakni Kecamatan Patrang, Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Mumbulsari dikepung banjir dengan kedalaman mencapai 50 centimeter hingga 100 centimeter, Rabu (28/12/2022) pukul 17.30 WIB.
Awalnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Jember, pada Rabu sejak pukul 12.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Hal ini mengakibatkan Sungai Kalijompo meluber ke permukiman warga dengan ketinggian mencapai 75 hingga 100 centimeter.
Hujan lebat masih berlangsung hingga pukul 17.30 WIB. Hal ini pun mengakibatkan Sungai Semangir, meluap ke permukiman warga dengan kedalaman air mencapai 50–80 centimeter.
Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 18.40 WIB, giliran drainase di daerah Mumbulsari, kewalahan dan air meluap ke pemukiman warga dengan kedalaman 10–30 centimeter.
Data Tagana menyebutkan, banjir juga merendam kediaman pribadi Bupati Jember yang berada di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Relawan Tagana Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember melakukan assessment di lokasi guna mengetahui dampak banjir tersebut. Tidak hanya itu, Tagana Kabupaten Jember juga memberikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, dengan mendistribusikan makanan.
Data lainnya menyebutkan, di Kecamatan Patrang Kelurahan Jember Lor, ada 70 KK yang terdampak. Kemudian Kecamatan Kaliwates, yang meliputi Kelurahan Jember Kidul, Sempusari, dan Kepatihan, total warga terdampak mencapai 177 KK, satu di antaranya tempat ibadah musala Al-Ikhlas. Sementara di Kecamatan Mumbulsari, Desa Mumbulsari, Dusun Krajan, terdata 7 KK.
Penanganan banjir ini melibatkan Dinsos, BPBD, TNI, Polri, relawan ¾ Kalisat, Relawan Ben Sromben, Pekerja Sosial Dinsos Jember, Tagana, serta potensi relawan, dan warga.
Cak Yoyon, sapaan Koordinator Tagana Kabupaten Jember menerangkan, pada pukul 17.20 WIB pihaknya menerima laporan dari warga. Kemudian pada pukul 17.30 WIB bergerak menuju lokasi.
Setibanya di lokasi, Tagana Kabupaten Jember berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna langkah penanganan selanjutnya.
“Kawasan itu memang langganan banjir, jika terjadi hujan pasti banjir, cuma banjirnya tidak bertahan lama karena hanya banjir luapan,” tutur Cak Yoyon.
Disinggung soal pengungsi, Cak Yoyon mengatakan, “Tidak ada pengungsi, warga bertahan di rumah masing-masing,” ucapnya.
Kendati demikian, Cak Yoyon melanjutkan bahwa Tagana mendistribusikan 500 nasi bungkus untuk membantu meringankan beban warga terdampak.
Selain pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, Tagana Kabupaten Jember juga bersinergi melakukan bakti sosial. Hal ini dilakukan sebagai upaya normalisasi, sehingga nantinya fasilitas dan aktivitas masyarakat kembali berjalan seperti sedia kala.
“Hari ini kami melakukan kerja bakti pembersihan materil lumpur dan sampah yang berserakan di lingkungan warga serta di ruas jalan dan gorong-gorong,” imbhnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka atas kejadian bencana alam banjir tersebut. Ia menghimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, angin kencang, serta curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor. (sya/ul)