Sekdinsos Jatim Raih Terbaik Ketiga Diklatpim II Berkat Aplikasi SIP-Joss | SEKRETARIAT
SURABAYA - Sekretaris Dinas Sosial (Sekdinsos) Provinsi Jatim Dra Restu Novi Widiani MM meraih predikat sebagai peserta terbaik III Diklatpim II Pemerintah Provinsi Jatim angkatan XVI 2021, Kamis (14/10/2021).
Prestasi tersebut diperoleh karena keberhasilan Novi dalam menginisiasi aplikasi Sistem Informasi Perluasan Jangkauan Program Kesejahteraan Sosial (SIP-Joss) yang dipergunakan untuk menjangkau masyarakat Jatim.
Novi mengatakan, aplikasi tersebut muncul untuk menindaklanjuti arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar Dinsos Provinsi Jatim terus melakukan penjangkauan penanganan masalah kesejahteraan sosial.
Dirinya melanjutkan, Dinsos Jatim memiliki pelayanan publik yang cukup banyak dan harus disampaikan kepada masyarakat. Layanan yang disediakan UPT saja sejumlah 30 jenis pelayanan publik.
Selanjutnya ada 7 jenis bantuan dan jaminan sosial, serta 4 perizinan yang juga perlu diinformasikan kepada masyarakat. Sehingga totalnya mencapai 41 layanan.
“Dalam aplikasi ini, ada informasi tentang 41 layanan Dinsos Jatim yang diringkas dan dikemas dalam sistem digitalisasi elektronik. Dalam satu sentuhan saja, masyarakat bisa mengetahui semuanya,” jelasnya.
Dia juga menyebut aplikasi SIP-Joss merupakan aplikasi yang SMART, singkatan dari Singkat, Mudah, Aman, Realistis, dan Transparan.
Dijelaskan Novi, singkat dalam artian cepat untuk bisa mendapat informasi, sehingga masyarakat tidak perlu mendatangi kantor Dinsos maupun UPT, mudah karena penggunaan aplikasi ini tidak sulit, dan aman karena dalam masa pandemi karena tidak perlu mendatangi kantor Dinsos Jatim maupun UPT.
Sementara realistis artinya, Dinsos menyampaikan informasi dan pelayanan sesuai dengan tagline "Melayani Menyelesaikan,” serta transparan, karena semua pelayanan dilakukan berdasarkan standar prosedur yang sudah dipersiapkan dengan sebaik baiknya.
“Melalui aplikasi SIP-Joss, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi yang jelas, tepat pada sumbernya, tidak ada penipuan informasi, dan tentunya bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. (ul)